Pagelaran Seni “Peluk Nusantara” di Kuta Bali

Penampilan salah satu musisi Bali, Jumat (26/11/2021). Foto: Jennifer

Ragamin — Pagelaran seni budaya nusantara diadakan di Park 23, Kuta, Bali pada Jumat (26/11/2021). Acara bertajuk “Peluk Nusantara” atau “Pemerhati Usaha Kreatif Nusantara” ini digelar oleh Steve Nanuru, selaku musisi, bersama dengan tim di belakangnya.

Pagelaran ini dibuka untuk umum dan dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada. Steve sendiri sebagai penyelenggara acara menceritakan konsep di balik diadakannya Peluk Nusantara yaitu sebagai wadah pertemuan antara seniman yang ada di Indonesia.

Steve Nanuru, penyelenggara Peluk Nusantara. Jumat (26/11/2021). Foto: Jennifer

“Visinya pertama, silaturahmi antar sesama creativity. Hasil dari silaturahmi itu berupa pesan kepada orang-orang di luar Bali, terlebih khususnya internasional bahwa kita masih tetap eksis,” ujar Steve saat menjelaskan mengenai tujuan diadakannya acara Peluk Nusantara tersebut (26/11/2021).

Menurutnya, keadaan pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini membuat para pelaku seni kurang bisa mengekspresikan diri. Oleh karena itu, ia berinisiatif merancang acara yang dapat membantu menyalurkan ekspresi seni tersebut.

“Jadi Peluk Nusantara ini exhibition. Pameran serta pertunjukan. Ditujukan untuk creativity yang otentik nusantara,” terangnya lebih lanjut.

Pameran tersebut digelar dengan menghadirkan berbagai macam pelaku seni seperti Borneo Heritage yang membuat barang-barang seni dari Kalimantan, Def Otentik yang merupakan perwakilan produk dari Bali, Mutiara Lombok, dan Def Painting dari New Zealand, serta Tattoo Mentawai.

Barang kerajinan dari Borneo Heritage. Jumat (26/11/2021). Foto: Jennifer

Gelar aksi juga dimeriahkan dengan mengundang perwakilan tari dari Maluku, Tari Nias, Tari Bali, seni dari Sumba, serta berbagai musisi yang ada.

Penampilan Tari Bali. Jumat (26/11/2021). Foto: Jennifer

Meskipun demikian, keramaian tersebut tidak boleh terlalu meluap karena tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang ada, katanya. 

“Iya acara ini ramai, banyak seniman yang datang. Tapi semua harus lolos tes protokol kesehatan. Makanya berapa yang ditargetkan masuk, bukan menjadi halangan untuk kami,” tegasnya.

Namun ternyata dalam menyelenggarakan acara Peluk Nusantara ini, Steve menemui kesulitan seperti mencari vendor dan sponsorship. “Kita kesulitan cari sponsorship. Sponsorship yang sekarang ada, mereka hanya memberikan produk. Jadi tantangan yang paling mendasar memang sponsorship saat ini,” ujarnya.

Selain permasalahan tersebut, bagi Steve semuanya masih bisa diatasi. Sebab yang paling utama, tujuan diadakannya acara ini adalah silaturahmi antara seniman-seniman yang ada di nusantara sehingga menghasilkan acara yang menarik.

“Acaranya seru. Banyak pentas seni dan pameran yang menarik untuk diabadikan,” ulas Dara Natalie, seorang fotografer yang mengabadikan momen-momen pagelaran di tempat pada Jumat, (26/11/2021). 

Setelah menjelaskan visi Peluk Nusantara, Steve juga menjabarkan misi acara tersebut, yaitu event ini bisa membantu memberi pengertian bahwa sistem sekarang sudah berubah. Semuanya tidak harus serta merta diubah secara drastis. Akan tetapi justru harus bisa mengikuti perubahan yang ada supaya tetap bisa eksis.

Ke depannya, ia berharap agar acara ini dapat merambah ke kancah internasional. “Jika Tuhan dan alam semesta mengizinkan, kita bisa go international. Bawa nama Nusantara,” tutupnya. 

Reporter : Jennifer

Editor: Marsha Bremanda Triana Rahmawaty

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai